Lintasjatim.com, Surabaya – Hendak melarikan diri, satu diantara dua pelaku pembobol rumah dilumpuhkan Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya. Petugas terpaksa meluncurkan timah panas lantaran berusaha kabur saat disergap.
Diketahui identitas pelaku yang ditembak bernama Alendrala (39) warga Desa Sempur Kaler Bogor, Jawa Barat. Sedangkan satu temannya lagi bernama Andryan Kaspari (23), warga Desa Wadang, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro.
“Kedua tersangka ini merupakan target operasi kami. Keduanya kami tangkap di kawasan Bojonegoro setelah teridentifikasi beberapa kali beraksi di Surabaya,” jelas Kanit Resmob Polrestabes Surabaya, Iptu Arief Rizky Wicaksana, Senin (20/4/2020).
Arief menyebut, dari hasil pemeriksaan, kedua tersangka tercatat pernah beraksi di Kota Pahlawan sebanyak empat kali. Itu dilakukan pada Tahun 2020 ini. Sasaran mereka kebanyakan adalah perumahan di kawasan Surabaya Timur.
“Pada akhir Januari, kedua tersangka ini tercatat pernah beraksi di sebuah rumah di Jalan Rungkut Harapan Blok II. Dua minggu kemudian mereka beraksi lagi di kawasan Jalan Rungkut Asri Gang 16,” beber Alumni AKPOL Tahun 2013 ini.
Setelah beraksi di dua tempat itu, kedua pelaku menghilang hampir sebulan dan tidak terdeteksi beraksi lagi di Surabaya. Setelah dirasa aman, mereka keluar sarang dan kembali beraksi. Rumah di kawasan Semolowaru Elok Blok K dan di Semolowaru Tengah Gang 14 jadi sasaran.
Di dua rumah tersebut, komplotan pencuri ini berhasil menggasak barang-barang berharga milik korban. Di antaranya handphone (HP), jam tangan dan juga mobil Honda Jazz warna putih. Setelah berhasil, hasil curian itu disimpan terlebih dahulu hingga kemudian dijual setelah dipastikan aman.
Saat beraksi, Alen dan Andry selalu menggunakan motor sebagai sarana. Mereka lalu mencari sasaran secara mobile atau keliling. Setelah dapat sasaran, mereka tidak langsung beraksi. Mereka memilih pulang terlebih dahulu dan baru mengeksekusi sasarannya pada keesokan harinya.
“Kedua tersangka ini cukup pintar. Tidak langsung gegabah untuk mencuri. Mereka lebih dulu menggambar situasi, mencari kelengahan korban dan beraksi saat penghuni rumah sedang bepergian atau dalam kondisi rumah sudah sepi. Saat ini, kasusnya masih kami kembangkan, dalami lagi,” tandas Arief.