LINTASJATIM.com, Banyuwangi – Siswi yang baru saja lulus SD inisial SW (12) menikah dengan seorang pria berusia 48 tahun inisial NW. SW dinikahkan oleh orang tua angkatnya secara siri di Desa/Kecamatan Siliragung.
Pernikahan tersebut dilaksanakan tanpa sepengetahuan orang tua mempelai wanita, hal ini membuat orang tua korban tak terima. Apalagi usia sang anak masih dibawah umur.
Bahkan sang pria diketahui telah beristri tiga. Usia kedua mempelai pun juga terpaut sangat jauh. Sehingga gadis tersebut diduga menjadi korban eksploitasi anak.
Kejadian ini terbongkar setelah orang tua si gadis mendatangi ketua RT dan kepala Dusun Krajan, Minggu (12/7/2020) yang menceritakan pernikahan anak gadisnya dengan seorang pria.
Pernikahan dini tersebut terjadi dipicu desakan ekonomi. Pernikahan itu masih berusia empat minggu.
Dilansir dari suara.com, Imam Ghozali, selaku pendamping keluarga gadis 12 tahun tersebut angkat bicara.
“Jadi si anak ini dinikahkan oleh ibu angkatnya dengan orang yang sudah nikah tapi belum resmi bercerita,” ungkapnya, Senin (13/7/2020).
Imam menambahkan pernikahan tersebut terjadi dengan motif keterbatasan ekonomi. Ibu angkatnya menikahkan anaknya tersebut dengan jaminan kebutuhan hidup si gadis akan ditanggung si pria.
Pria yang menikahi si gadis itu disebutnya sering memberi bantuan. Bahkan si pria memperbolehkan si gadis tinggal dirumahnya.
Menurut informasi, orang tua angkat si gadis adalah kakak kandung ayah si gadis yang telah dirawat sejak lama.
Hingga kini kasus ini masih ditangani oleh Satreskrim Polresta Banyuwangi dan sedang dalam penyelidikan. Polisi telah memeriksa korban dan juga sejumlah saksi.
“Memang benar saat ini kami tengah menangani kasus dugaan pernikahan dibawah umur. Kasus ini sudah ditangani oleh Reserse Kriminal. Masih dalam penyelidikan polisi dan pemeriksaan saksi-saksi,” ujar Kapolresta Banyuwangi Kombespol Arman Asmara Syarifudin. (Dyah/Sut)
