LINTASJATIM.com, Jombang – Warga Dusun Medeleg, Desa Tampingmojo, Kecamatan Tembelang, digemparkan oleh tewasnya Mutmainah (74), seorang perempuan lanjut usia yang dikenal masyarakat sebagai ‘orang pintar’.
Sosok yang selama ini menolong banyak orang lewat pengobatan tradisional itu justru mengakhiri hidupnya secara tragis akibat dirampok dan dibunuh oleh keponakannya sendiri.
Dikutip dari detikJatim.com, Kepala Desa Tampingmojo, Nurus Sa’adah, mengaku warganya sangat terpukul dengan kabar kematian Mutmainah. Ia dikenal sebagai sosok yang ramah dan dermawan.
“Bu Hajah Mutmainah ini dikenal baik di warga dan beliau tamunya banyak. Banyak yang datang untuk berobat karena beliau orang pintar,” ujar Nurus saat ditemui di rumah duka, Selasa (4/11/2025).
Mutmainah tinggal seorang diri di rumah cukup besar di Dusun Medeleg. Anak-anaknya diketahui berdomisili di Surabaya dan Ploso, Jombang. Satu-satunya orang yang rutin berkunjung ke rumahnya adalah adiknya, Suwaji (56), yang juga mengelola lahan sawah milik korban.
“Biasanya pagi adiknya datang ke rumah. Tapi kemarin pagi justru tidak menemukan kakaknya,” jelas Nurus.
Suwaji kemudian menghubungi putra korban, Zainul Abidin (42). Saat tiba di lokasi, Zainul mendapati sejumlah kejanggalan: ibunya tidak ada di rumah, mobil Toyota Kijang Innova Reborn warna silver nopol S 1910 XK raib, seprei di kamar hilang, dan terdapat bercak darah pada sarung bantal.
“Ponsel ibu juga tidak bisa dihubungi, jadi saya langsung melapor ke Polsek Tembelang,” ungkap Zainul saat ditemui di lokasi.
Menindaklanjuti laporan itu, tim gabungan dari Polsek Tembelang, Inavis, dan Resmob Satreskrim Polres Jombang segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Polisi juga menganalisis rekaman CCTV di sekitar rumah korban.
Upaya tersebut membuahkan hasil. Polisi menangkap terduga pelaku, yang tak lain adalah keponakan korban sendiri, warga Dusun Kali Glugu, Desa Sumberagung, Kecamatan Peterongan, Jombang.
Tak berhenti di situ, petugas juga menemukan jasad Mutmainah dalam kondisi hangus terbakar di hutan wilayah RPH Tanjung Wetan, Dusun Kalongan, Desa Lawak, Kecamatan Ngimbang, Lamongan, pada Senin (3/11/2025) sekitar pukul 18.30 WIB.
Kasus ini menjadi ironi mendalam bagi warga Tampingmojo. Sosok yang dikenal menolong banyak orang justru kehilangan nyawanya secara mengenaskan di tangan darah dagingnya sendiri.
