LINTASJATIM.com, Surabaya – Fenomena balap liar di Surabaya belum juga mereda. Meski patroli gabungan telah digencarkan tiap malam, para pelaku justru semakin lihai menghindari kejaran petugas.
Polrestabes Surabaya kini menerapkan pendekatan baru untuk menanggapi perubahan taktik para pembalap liar.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Luthfie Sulistiawan, mengakui bahwa para pelaku kini tidak lagi menggunakan pola lama yang mudah ditebak.
“Kalau dulu mereka punya titik kumpul dan lokasi tetap, sekarang balap liar itu sifatnya berpindah-pindah dan spontan,” ujarnya, Selasa (8/7/2025).
Luthfie menjelaskan, patroli yang dilakukan bukan hanya menyasar tindak pencurian kendaraan bermotor (curanmor), tapi juga secara serius menghalau aktivitas balap liar dan memastikan kepatuhan terhadap aturan jam malam.
Langkah ini merupakan bagian dari kerja sama antara kepolisian, Pemerintah Kota Surabaya, dan unsur TNI.
“Hal tersebut tidak menyiutkan petugas untuk tetap melakukan patroli secara rutin di berbagai titik Kota Surabaya,” tambahnya.
Ia menekankan bahwa operasi kepolisian kini disesuaikan dengan pola gerak para pelaku. Setiap malam, personel gabungan dikerahkan untuk mencegah balap liar yang semakin acak lokasi dan waktunya.
“Faktanya, ketika dibubarkan di satu tempat, mereka pindah ke tempat lain. Karena itu kami akan terus bertindak progresif,” tegas Luthfie.
Dalam praktiknya, penindakan dilakukan berdasarkan kelengkapan surat kendaraan dan indikasi pelanggaran. Selain itu, razia malam juga digalakkan demi melindungi pelajar dan remaja di bawah 18 tahun dari pengaruh lingkungan jalanan malam yang tidak aman.
“Kami akan terus berpatroli untuk mendukung penerapan jam malam yang telah dicanangkan Pemkot Surabaya, sekaligus mengantisipasi aksi balap liar yang bisa membahayakan banyak pihak,” tutup Luthfie.
Dengan taktik yang lebih adaptif dan kerja sama lintas instansi, aparat berharap dapat menekan laju balap liar yang meresahkan warga Kota Pahlawan.