Situasi Keamanan Terminal Arjosari Disorot Usai Anggota TNI Jadi Korban Pengeroyokan

Gambar diduga lokasi pengeroyokan TNI di Terminal Arjosari Malang. Sumber foto: www.detik.com/jatim
Gambar diduga lokasi pengeroyokan TNI di Terminal Arjosari Malang. Sumber foto: www.detik.com/jatim

LINTASJATIM.com, Malang – Insiden pengeroyokan terhadap seorang anggota TNI yang terjadi di kawasan Terminal Tipe A Arjosari, Kota Malang, memunculkan kekhawatiran soal keamanan di fasilitas transportasi umum.

Tiga orang yang diduga terlibat dalam aksi kekerasan tersebut telah diamankan pihak berwajib, sementara pelaku lainnya masih dalam proses pengejaran.

Bacaan Lainnya

Para tersangka yang berhasil ditangkap berinisial MA, MN, dan DS, diketahui bekerja sebagai juru penumpang di terminal. Namun, jumlah pelaku diperkirakan lebih dari enam orang, menurut keterangan awal dari petugas di lapangan.

Kepala Terminal Tipe A Arjosari, Mega Perwira Donowati, menegaskan bahwa insiden ini bukan terkait ketegangan antara ojek online dan ojek pangkalan seperti yang sempat ramai dibicarakan publik.

“Kami tegaskan bahwa kejadian ini tidak ada sangkut pautnya dengan isu konflik antara ojol dan opang. Ini murni cekcok pribadi yang berujung kekerasan,” ujar Mega saat dikonfirmasi pada Jumat (27/6/2025).

Mega juga menyampaikan bahwa informasi yang diperoleh menyebutkan insiden diawali dari perdebatan antara korban dengan salah satu pelaku, yang kemudian memicu tindakan brutal sekelompok orang.

“Ada sekitar lima hingga enam orang yang ikut melakukan pemukulan. Salah satu petugas PO bus sempat mencoba melerai tapi tidak berhasil,” jelasnya.

Korban, yang diketahui berinisial A, dilaporkan masih dalam keadaan sadar saat dievakuasi dan langsung dibawa ke Rumah Sakit dr Saiful Anwar (RSSA) Malang untuk mendapatkan perawatan intensif.

Kasus ini kini ditangani oleh tim dari Polsek Blimbing dan Polresta Malang Kota, dibantu aparat Denpomal Malang yang turut turun memantau situasi pasca kejadian.

Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait kronologi dan motif lengkap dari pengeroyokan tersebut.

Insiden ini menyoroti pentingnya penguatan sistem keamanan di area publik seperti terminal bus. Pihak pengelola terminal pun menyatakan akan segera melakukan evaluasi dan peningkatan pengawasan untuk mencegah kejadian serupa terulang.

“Kami tentu sangat menyesalkan insiden ini. Ke depan, kami akan memperketat pengawasan di titik-titik rawan dan meningkatkan koordinasi dengan aparat keamanan,” pungkas Mega.

Pos terkait