LINTASJATIM.com, Lumajang – Masyarakat Lumajang kini semakin cemas menyusul meningkatnya kasus pencurian meteran air milik pelanggan PDAM.
Jika sebelumnya hanya tercatat 30 unit yang hilang, angka tersebut kini melonjak menjadi lebih dari 60 kasus yang tersebar di berbagai wilayah, dengan dominasi di kawasan perkotaan.
Informasi ini dibenarkan oleh pihak kepolisian, yang kini tengah menyelidiki kasus tersebut. “Laporan polisi sudah masuk, lebih dari 60 meteran yang hilang,” ungkap Kasi Humas Polres Lumajang Ipda Untoro Abimanyu, Jumat (20/6/2025).
Ia menambahkan, kasus ini telah ditangani oleh Satreskrim Polres Lumajang dan penyelidikan masih berlangsung. Namun hingga kini, pelaku belum berhasil diamankan.
Di sisi lain, Bupati Lumajang, Indah Amperawati juga mengakui maraknya pencurian tersebut. Menurutnya, kejadian tidak hanya terjadi di satu titik, tetapi menyebar di beberapa kecamatan, dengan kasus terbanyak berada di wilayah kota.
“Iya, tapi wilayah tertentu. Paling banyak di kota,” ucap Indah.
Menariknya, Indah menyatakan bahwa pihaknya sudah mengantongi identitas terduga pelaku. Namun, ia tidak menyebutkan secara rinci apakah pelaku berasal dari internal PDAM atau pihak eksternal.
“Sudah ada indikasi siapa (pelakunya), tinggal membuktikan saja,” tambahnya.
Meski keresahan masyarakat meningkat, Plt Direktur Utama Perumdam Tirta Mahameru, Khoirul Anam, justru memilih bungkam saat dimintai keterangan terkait kasus pencurian yang menimpa pelanggan PDAM.
Sikap tertutup ini memicu pertanyaan publik, mengingat kasus tersebut langsung berdampak pada layanan dasar masyarakat.
Beberapa warga mengaku kecewa karena belum ada tindakan nyata dari pihak PDAM untuk mencegah terulangnya pencurian serupa. Selain kehilangan meteran, pelanggan juga terpaksa menanggung biaya tambahan untuk penggantian unit baru.
Kasus ini menjadi sorotan karena menyangkut pelayanan publik yang menyentuh kebutuhan dasar masyarakat. Banyak pihak kini berharap agar kepolisian segera mengungkap pelaku dan PDAM terbuka dalam memberikan penjelasan serta solusi bagi warganya.