Oknum Kiai di Bangkalan Diduga Cabuli Siswinya, Ketahuan dari Chat Mesra

Ilustrasi Pencabulan
Ilustrasi Pencabulan

LINTASJATIM.com, Bangkalan – Santriwati inisial NV (13), diduga menjadi korban pencabulan oleh oknum kiai berinisial SY – pengasuh salah satu pesantren di Kecamatan Socah, Bangkalan, Madura.

NM orang tua korban tidak menerima anaknya jadi korban rudapaksa si oknum Kiai. Lalu melaporkan ke Polres Bangkalan pada hari Kamis, 24 Oktober 2024 malam hari dengan nomor Laporan Polisi (LP) PPA-Satreskrim Polres Bangkalan dengan LP/162/X/2024/SPKT/POLRESBANGKALAN/POLDAJATIM.

Bacaan Lainnya

NM baru melapor ke polisi setelah mendengar cerita NV, putrinya. Sebab, NM penasaran atas tingkah laku putrinya yang banyak berubah.

“Anak kami trauma usai dicabuli si oknum kiai. Saat ini anak kami sering merenung,” ucap NM orang tua korban.

Aksi bejat itu terungkap saat salah seorang santri dibawah umur itu bercerita kepada orang tuanya atas apa yang dialaminya.

Perbuatan cabul itu dilakukan sudah berulang kali di lingkungan ponpes oknum Kyai tersebut. Saat ini korban masih duduk dibangku SMP.

Chat mesra oknum Kyai dan Siswinya itu sudah beredar di kalangan warga setempat.

Isi pesan antara oknum Kyai pada siswinya itu salah satunya oknum Kyai itu ngotot mengajak siswinya bertemu karena rindu ingin mengecup bibirnya. Begini isi pesannya versi bahasa Madura;

“Engkok jhe pekakoh, mon epakakoh engkok bisa bertindak apapun. San misan. Jhe kastah. Jhe nyalaaghin engkok. (saya jangan dibuat marah, kalau saya sampai marah, saya bisa bertindak apapun. Jangan sampai menyesal kamu),” isi pesan Kyai itu pada siswinya, dengan nada pesan ancaman.

Lalu dibalas dengan siswi tersebut. “Enggi Kauleh gellem, Keng jhe kadih nekah” (Iya saya mau, tapi jangan seperti itu),” balas oknum siswi tersebut.

“Apah maksudnya? (Apa maksudnya?),” tanya oknum Kyai itu sembari membalas pesan siswinya.

Lalu dibalas kembali oleh siswi tersebut. “Enggi Kauleh gellem tapeh jhe nganggui cara kadhik rik beri’eh” (Iya saya mau, tapi jangan pakai cara seperti kemaren),” tutur siswinya.

“Terus carah apah. Engkok keng kerrong keccup bibir. Wes jhe bertaberen pole. Hanya itu yang bisa mengobati tang ateh se peggel ke hedeh (terus dengan apa. saya cuman rindu kecup bibir saja. Sudah jangan ditawar lagi. Hanya itu yang bisa mengobati hati saya yang benci sama kamu),” tutur sang kyai.

NM, Ibu korban berharap adanya pelaporan ke Mapolres Bangkalan, pihaknya berharap agar kasus dugaan pencabulan ini diatensi.

Setidaknya, tidak ada korban lain yang menjadi sasaran prilaku buru Kiai. “Harapan saya kasus ini diatensi, takut ada santri lain yang juga jadi korban, dan mengobati trauma anak kami,” tutur NM. Jumat (25/10/2024).

Perlu diketahui dalam uraian singkat laporan polisi, kronologi kejadian pencabulan si oknum Kiai mengajak korban kerumahnya. Lalu Kiai mempersilahkan masuk santrinya ke dalam kamar.

Setelah itu Oknum Kiai melumat bibir korban. Tak sampai disitu, Oknum Kiai tersebut lalu membuka baju korban dan memeras payudara korban lalu menguluminya dengan berulang kali.

Menyikapi berita tersebut, Kasihumas Polres Bangkalan IPTU Risna Wijayati membenarkan ada laporan polisi dugaan pencabulan di wilayah Mapolres Bangkalan.

“Benar bahwa keluarga korban sudah melaporkan adanya dugaan kejadian perbuatan cabul, tadi malam, selanjutnya langsung ditindak lanjuti oleh Sat Reskrim, yaitu masih dilaksanakan pemeriksaan VER di RSUD Bangkalan dalam rangka pelaksanaan penyelidikan selanjutnya akan secepatnya mengundang saksi-saksi utuk pemeriksaan klarifikasi peristiwanya,” ujarnya. (Syai)

Pos terkait