Ini Pengakuan Kru Bus Margo Joyo yang Berkelahi Dengan Pengemudi Avanza

kru bus margo joyo saat menjalani pemeriksaan
Kru bus margo joyo saat menjalani pemeriksaan. Sumber foto: https://www.detik.com/jatim

LINTASJATIM.com, BojonegoroTiga orang kru bus Margo Joyo bernopol S 7913 UA tuntas menjalani pemeriksaan di Kantor Satlantas Polres Bojonegoro. Kepada polisi mereka menyampaikan alasan nekat melawan arus untuk menerobos antrean kendaraan hingga cekcok dan adu jotos dengan pengemudi Toyota Avanza.

Kanit Gakkum Polres Bojonegoro Ipda Septian mengatakan bahwa selain menjalani pemeriksaan, ketiga kru bus yang terdiri dari kernet, sopir, dan kondektur bus itu juga menjalani tes urine dengan hasil negatif.

Bacaan Lainnya

“Pemeriksaan selesai dan tadi sudah pulang. Untuk tes urine hasilnya negatif,” ujar Septian kepada detikJatim, Senin ( 15/4/2024).

Saat menjalani pemeriksaan, sopir bus Agus Pujianto (26) yang merupakan warga Desa Kedangdowo, RT 01, RW 02, Kecamatan Jepon Blora mengaku saat terjadi adu jotos dengan pengendara Avanza dirinya masih duduk di kemudi bus yang dibawanya.

Sedangkan kernet Arip Sugianto (26), warga Desa Sumberaji RT 02, RW 05, Kecamatan Sukodadi, Lamongan mengaku mendatangi mobil Avanza kemudian terlibat cekcok dan adu jotos dengan pengemudinya.

Sedangkan Vida Ababil Romadhoni, kondektur bus asal Desa Plesungan, RT 17, RW 02, Kecamatan Kapas mengaku turun dari bus untuk melerai kernetnya yang bertengkar dengan sopir Avanza.

“Kalau saat kami periksa mereka ngakunya sopir bus duduk di kemudi, kernet turun cekcok dan berkelahi dengan sopir Avanza. Sedangkan kondekturnya sudah berupaya melerai bersama pengendara lain bahkan ngaku sempat kena jotos tapi lupa siapa yang memukul,” kata Septian.

Ketiga kru bus itu telah kembali ke rumah setelah diperiksa. Pengurus PO Bus Margo Joyo juga telah memberikan teguran keras agar para kru busnya tidak ugal-ugalan hingga mengakibatkan kendaraan lain kecelakaan. Jika terjadi kembali, maka pihak Satlantas akan berkoordinasi untuk mencabut izin trayek.

“Tadi kami juga melakukan teguran dan pembinaan kepada pihak PO busnya agar kru bus tidak melakukan hal-hal tidak terpuji dan merugikan orang lain atau diri sendiri di jalan. Kalau masih nekat maka kami akan koordinasi dengan dinas terkait untuk cabut izin trayek,” ujar Septian.

Septian pun mengatakan alasan sopir bus Margo Joyo itu nekat ngeblong saat jalanan macet. Mereka beralasan karena pada saat itu mereka mengejar waktu dan kalau terlambat hingga di terminal akhir atau tidak sesuai jam maka akan kena sanksi dari pihak terminal.

“Kalau saya tanya sopirnya itu memaksa ngeblong karena kejar waktu jalan. Supaya bisa sesuai jadwal tiba di terminal akhir. Kalau nggak bisa tiba sesuai waktu akan kena sanksi nggak bisa jalan lagi ke rute selanjutnya,” pungkas Kanit Septian.

Pos terkait