LINTASJATIM.com, Mojokerto – Siswoyo (50), warga Desa/Kecamatan Bangsal, Mojokerto sudah 15 kali menyiram jemuran tetangganya dengan cairan kimia jenis air aki zuur. Kepada korban, tukang bangunan itu mengaku hanya iseng ingin membuat tetangganya tersebut mengalami gatal-gatal.
Perbuatan itu dilakukan Siswoyo terhadap keluarga Richi Budi Armanto (32). Rumah mereka bersebelahan di Dusun/Desa Bangsal. Siswoyo merupakan tukang bangunan yang mempunyai anak 2. Sedangkan Richi buruh pabrik mempunyai anak 1 yang baru berusia 3 tahun.
Richi mendengar langsung pengakuan pelaku ketika mediasi di Mapolsek Bangsal 22 Maret 2023 malam. Saat itu, Siswoyo menyatakan tidak mempunyai dendam dan masalah apapun dengan keluarganya. Ia lantas menanyakan tujuan pelaku menyiramkan air aki zuur ke pakaian yang dijemur di belakang rumahnya.
“Selama dia tidak kerja sekitar satu bulan, pikirannya kacau, ingin iseng-iseng membuat keluarga saya gatal-gatal. Katanya pikiran itu datang tiba-tiba seketika itu,” kata Richi kepada wartawan, Jumat (12/5/2023).
Mendengar jawaban tersebut, Richi lantas menanyakan alasan pelaku melakukan aksinya hingga 15 kali. Namun, Siswoyo bungkam. Karena tak puas dengan jawaban itu, ia menanyakan motif pelaku kepada polisi yang sudah melakukan pemeriksaan satu hari sebelumnya.
“Saya tanyakan ke polisi, katanya pelaku tidak mengaku. Pelaku hanya bilang kalau cuma iseng ingin membuat saya sekeluarga gatal-gatal. Itu yang disampaikan kepolisian. Saya pribadi tidak merasa punya masalah apapun dengan pelaku,” terangnya.
Menurut Richi, Siswoyo sudah 15 kali menyiram jemuran di belakang rumahnya menggunakan air aki zuur hingga 20 Maret 2023. Ia memperkirakan perbuatan itu dilakukan pelaku sejak akhir Februari lalu.
Dari jumlah itu, 6 kali dilakukan Siswoyo hanya dalam 4 hari, yakni 17-20 Maret lalu. Richi masih menyimpan rekaman CCTV ketika pelaku beraksi 17-20 Maret.
Ulah Siswoyo menyebabkan Richi mengalami gatal-gatal disertai sensasi panas dan melepuh seperti luka bakar pada kulit pantatnya. Istrinya juga merasakan keluhan yang sama di bagian dada dan area sensitifnya.
Sedangkan putranya di bagian punggung hampir merata sampai leher. Ternyata pelaku paling sering menyiramkan air aki zuur ke pakaian dalam dan handuk Richi maupun istrinya, serta ke pakaian anaknya.
Efek cairan kimia juga membuat banyak sekali pakaian Richi sekeluarga yang rusak. Jumlahnya mencapai 2 kantong plastik besar warna merah.
Bahkan, istrinya mengalami trauma. Sehingga sejak pertengahan Ramadan sampai kini tak berani pulang. Istri dan anaknya memilih tinggal di Ponorogo, rumah mertuanya.
Kasus ini telah ia laporkan ke Polsek Bangsal pada 20 Maret malam. Richi juga menyerahkan bukti pakaian yang rusak setelah disiram pelaku dengan air aki zuur, 1 video rekaman CCTV, serta satu bonsai yang mati separuh akibat terkena cairan kimia. Ia bersama istri dan putranya juga sudah divisum di RS Sido Waras, Bangsal pada 22 Maret lalu.
Kapolsek Bangsal AKP Suwiji menjelaskan, pihaknya sudah meminta keterangan dari pihak terlapor maupun korban. Namun, kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan. Menurut hasil penyelidikan sementara saat itu, terlapor hanya 2 kali menyiram jemuran korban dengan air keras.
“(Pelaku beraksi 15 kali?) Itu keterangan korban ya, bukan dari saya. Yang kelihatan CCTV melakukannya 2 kali,” jelasnya.
Ketika memeriksa terlapor pada 21 Maret lalu, tambah Suwiji, Kanit Reskrim Polsek Bangsal belum berhasil menggali motif Siswoyo menyiram air aki zuur ke jemuran korban. Selain terlapor tidak mau mengaku, kasus tersebut diselesaikan secara damai pada 22 Maret 2023 malam.
“Motifnya tidak mengaku dia, tidak ngomong motif, seperti orang ling-lung. Tidak ada masalah di antara mereka. Ketika diperiksa tidak mengaku,” tandasnya.