LINTASJATIM.com, Surabaya – Aris Handoko (21), tega membunuh mahasiswi kebidanan. Pemuda pengangguran itu nekat membunuh sepupunya sendiri gegara tak diberi utangan sebesar Rp 150 ribu.
Tak hanya membunuh, Aris juga sempat memerkosa korban yang telah sekarat (nekrofilia). Selanjutnya, ia merampas barang-barang berharga korban. Barang itu kemudian digadaikan di tempat pegadaian dan kabur Aris ke Mojokerto.
Aksi keji Aris terjadi pada Rabu, 4 April 2012. Saat itu, Kedua orang tua korban, pulang ke rumahnya di Gayungsari usai berjualan bakso.
Sehari-hari, kedua orang tua korban berjualan bakso di lingkungan Mapolda Jatim, Jalan A Yani. Korban merupakan anak angkat mereka.
Namun baru saja masuk rumah, orang tua korban langsung berteriak histeris usai membuka kamar anaknya. Ia menemukan korban telah tewas dengan kondisi setengah telanjang, dengan luka sayatan 3 cm di tangan sebelah kanan.
Kejadian itu kemudian dilaporkan ke polisi. Awalnya keluarga mengira korban tewas karena bunuh diri. Ini karena ditemukan bekas sayatan di pergelangan tangan urat nadi.
Namun saat olah TKP, polisi menemukan sejumlah kejanggalan seperti sayatan di sebelah tangan kanan. Karena pada umumnya bunuh diri dengan menyayat tangan, ditemukan pada tangan sebelah kiri.
Tak hanya itu, kondisi korban yang tewas dengan setengah telanjang juga membuat polisi semakin merasa janggal. Apalagi barang-barang berharga korban juga diketahui raib.