LINTASJATIM.com, Ponorogo – Pihak Kepolisian Polres Ponorogo terus mengusut pihak-pihak terkait ledakan petasan di Desa Sidoharjo, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo, Jumat (15/05/2020).
Termasuk penjual bahan peledak juga akan dimintai keterangan dalam insiden yang menewaskan 1 orang dan 8 orang luka-luka tersebut.
Hal itu disampaikan oleh Kapolres Ponorogo AKBP Arief Fitrianto yang di temui sesaat setelah jumpa Pers di halaman Polres ponorogo. Senin (18/5/2020).
Arief mengatakan, Tomi korban yang meninggal dunia merupakan pelaku utama dalam insiden itu. Tomi yang mempunyai ide, membuat dan yang menginovasi mercon (petasan) yang akhirnya meledak dan membuat meninggal dunia.
“Ini masih kita kejar pihak-pihak mana yang menyediakan bahan peledaknya ini. Masih banyak korban dalam keadaan sakit, sehingga kita menunggu mereka berangsur pulih dan bisa kita mintai keterangan,” katanya.
Arief juga menambahkan, korban yang meninggal dunia ini baru pertama kali membuat petasan dengan cara otodidak belajar dari media youtube.
“Mereka belajar dari media sosial, mencoba coba dan akhirnya meledak. Dari jambon kurang lebih ada 11 saksi yang kita mintai keterangan dan ini nanti masih kita tambah dengan korban-korban yang masih dalam keadaan luka, begitu sudah sembuh akan kami mintai keterangan,” tegasnya.
Akibat insiden ledakan itu, salah satu korban ada yang terpaksa diamputasi dengan luka bakar hingga 70%.
“Ini kita sayangkan dan menjadi pembelajaran bagi kita semua. Yang di amputasi atas nama K dan masih bersaudara dengan korban meninggal dunia,” pungkasnya.