Karena hanya membayar Rp 1,2 juta, Kasiyatun kemudian dianggap belum melunasi pinjaman. Sesaat kemudian, nomornya kemudian disebar sambil menyisipkan pesan dan umpatan ke sejumlah koleganya untuk melunasi utang.
“Ya menurut sana harus lunasin Rp 1,5 juta. Kalau gak penuh, diteror terus. Jangankan gak penuh lunasinnya, telat satu hari saja nama sudah diteror,” imbuh Kasiyatun.
“Itu jelek kalau ngatain pas nagih. Saya dibilang maling, bangsat, penipu. Terus disebarin,” tambah Kasiyatun.
Kasiyatun mengaku teror yang dialami tersebut berlangsung hingga 2 bulan. Dan setelah itu sudah tidak ada lagi teror berantai dari pinjol. Ia sendiri kini sudah kapok meminjam uang ke pinjol.
“Sejak itu sudah gak pernah lagi. Kita kapok karena nama saya sudah disebar dan ngata-ngatain. Dan mulai berhenti sendiri setelah 2 bulan. Tapi ini masih ada satu aplikasi yang masih terus ngejar-ngejar. Bilangnya segera dibayar pinjaman anda Rp 1,2 juta,” tandas Kasiyatun.