LINTASJATIM.com, Surabaya – Padepokan Jimat Sedulur Sewu milik PSHT Ranting Mojo dikunjungi Satbinmas Polresta Surabaya, Pertemuan antara pengurus Persaudaran Setia Hati Terate (PSHT) Rayon Mojo dan Binmas Polresta Surabaya ini untuk menjalin Silaturahmi ini dalam upaya menjaga kedamaian dan keamanan di Surabaya.
Anggota Satbinmas Polresta Surabaya dengan para pengurus organisasi bela diri pencak silat PSHT Ranting mojo ini dihadiri beberapa orang seperti Brigadir Sofwan Satbinmas Polreta Surabaya, KH. Ghozi Ubaidillah Pengasuh Tahsinul Akhlak Bahrul Ulum, Gus Miftahul Huda Salim Pembina Padepokan JSS, Candra Sujatmiko Ketua PSHT Ranting Mojo, Jafar Khoiri pelatih tetap, Dwi Kromo LKBH pusat pengacara dan sejumlah warga dan siswa PSHT serta santri Padepokan JSS.
Menurut Gus Miftahul Huda Salim Pembina Padepokan JSS, agenda silahturahmi dalam membangun sinergitas antara Polri, PencakSilat Nusantara dan Ulama’.
”Dengan adanya acara ini kami berhara pihak rekan-rekan Satbinmas Polresta Surabaya bisa sering-sering silaturahmi seperti ini, agar terjalin keakraban dengan rekan-rekan Kepolisian dan ketika terjadi kejadian-kejadian atau konflik-konflik yang melibatkan perguruan silat bisa segera diantisipasi,” katanya.
Alumni Pesantren itu juga mengapresiasi apa yang telah dilakukan Satbinmas Polresta Surabaya.
“Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada para pihak yang meluangkan waktu untuk bersilaturahmi ke Padepokan Jimat Sedulur Sewu. Kami apreasi untuk rekan-rekan Satbinmas Polresta Surabaya yang meluangkan waktu untuk silaturahmi ke tempat latihan kita Padepokan merah jimat sedulur sewu dan berharap agar dilakukan lebih intensif,” tuturnya.
Karena yang datang bukan hanya dari Polri akan tetapi juga Ulama’ Surabaya yaitu KH. Ghozi Ubaidillah, Miftah juga berharap dengan datangnya Ulama’ di Padepokan JSS menajdikan pencerahan bagi para pendekar.
“Kemudian degan pencerahan Qolbu dari ulama, kami berharap selain belajar pencak silat olah Raga kita juga belajar ngaji olah hati biar balance antara jasad dan jiwa semua terdidik dan terlatih sehingga bisa lebih mudah mewujudkan ajaran Rosul yang sesuai dengan ajaran PSHT yakni mendidik manusia supaya berakhlakul karimah,berbudi luhur tau benar dan salah. Wa innaka la’ala khuluqin adziim (QS Al qolam 4), Innamal buitstu liutammima makaarimal akhlak. (HR. Bukhori),” tandasnya.