SANTRI Grup Kelola Ratusan Tambang, Bidik Proyek Urukan di Jatim



LINTASJATIM.com, Surabaya – Lima induk perusahaan tambang nasional resmi menunjuk SANTRI Grup sebagai kontraktor utama untuk mengelola seluruh aktivitas pertambangan mereka di Jawa Timur. Penunjukan ini membuka jalan bagi kelompok usaha tersebut dalam membidik proyek-proyek urukan bernilai ratusan triliun rupiah.

Pengusaha asal Situbondo, HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy atau Gus Lilur, menjelaskan bahwa konsolidasi besar ini melibatkan lima grup besar, yaitu Astra Nawa Grup, Astra Nawa Nusantara Grup, Bandar Tambang Nusantara Grup, Trisula Matahari Bumi Grup, dan Bandar Indonesia Grup.

“Lima induk perusahaan ini bersepakat menunjuk SANTRI Grup sebagai kontraktor tambang untuk mengelola ratusan tambang yang tersebar di Jawa Timur. Sinergi ini memungkinkan seluruh proses pertambangan berjalan lebih terarah, efisien, dan patuh aturan,” ujar Gus Lilur, Senin (17/11/2024).

Tokoh muda Nahdliyin ini juga mengungkapkan bahwa dalam dua pekan terakhir, SANTRI Grup telah melakukan langkah besar berupa kerja sama strategis dengan salah satu perusahaan urukan terbesar di Indonesia, PT Talenta Putera Utama. Perusahaan ini sebelumnya terlibat dalam proyek prestisius pengurukan 5.000 hektare Pantai Indah Kapuk.

“Kolaborasi dengan Talenta Putera Utama adalah langkah strategis pertama kami. Mereka punya rekam jejak proyek besar, dan bersama-sama kami optimistis bisa mendapatkan mayoritas proyek urukan di Jawa Timur,” jelasnya.

Melalui skema Kerja Sama Operasional, SANTRI Grup dan Talenta Putera Utama kini tengah menjajaki berbagai peluang proyek urukan dengan memanfaatkan dukungan ratusan tambang yang dimiliki lima induk perusahaan tersebut. Basis kekuatan tambang yang legal dan terkelola menjadi modal penting untuk masuk ke pasar proyek urukan bernilai tinggi.

Ketua Umum Netra Bakti Indonesia ini menegaskan bahwa langkah ini sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto, yang menekankan pemberantasan tambang ilegal karena merusak lingkungan dan merugikan negara.

“Presiden sudah sangat tegas: tambang ilegal harus diberangus. SANTRI Grup berdiri di barisan yang sama. Kami hanya mengelola tambang legal, taat pajak, dan berkomitmen penuh terhadap kelestarian lingkungan,” tegasnya.

Menurutnya, pemerintah tidak akan memberikan ruang bagi praktik pertambangan ilegal. Hanya perusahaan yang memenuhi standar hukum dan lingkungan yang akan mendapatkan kepercayaan untuk mengerjakan proyek-proyek besar.

“Dengan legalitas lengkap, kepatuhan pada aturan, dan standar lingkungan yang jelas, kami yakin SANTRI Grup akan berada di posisi terdepan untuk meraih proyek urukan besar di Jawa Timur,” tambah Gus Lilur.

Ia menutup pernyataannya dengan mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama menjaga tata kelola pertambangan yang legal, berkelanjutan, dan ramah lingkungan. Langkah strategis ini diharapkan dapat menjadi model pengelolaan pertambangan yang bertanggung jawab sekaligus mendukung pembangunan infrastruktur di Jawa Timur.

Pos terkait