LINTASJATIM.com, Lamongan – Upaya memperkuat kemandirian ekonomi desa terus digencarkan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Tambakploso, Kecamatan Turi.
Tidak hanya menyediakan bahan pokok dengan harga terjangkau, koperasi ini kini merambah sektor peternakan kambing modern sebagai program pemberdayaan warga.
Dikutip dari detikJatim.com, peternakan yang dikelola bersama BUMDes, karang taruna, hingga warga yang kehilangan pekerjaan ini telah membudidayakan sekitar 100 ekor kambing berbagai jenis, mulai Etawa, PE Senduro, Jawa Randu, hingga Kacangan.
Program ini diharapkan menjadi penopang ketahanan pangan sekaligus sumber baru penghasilan masyarakat.
Ketua KDMP Tambakploso, Sulistiono, menjelaskan bahwa inovasi tersebut menjadi langkah nyata koperasi dalam menggerakkan perekonomian lokal.
“Kami tidak hanya fokus menyediakan bahan pokok murah. Bersama BUMDes, kami mengembangkan peternakan kambing modern. Ke depan, kami juga sudah mengajukan bantuan ke Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk budidaya ikan air tawar,” ujarnya, Jumat (14/11/2025).
Di sisi teknis, pengelola peternakan Tio menerangkan bahwa jenis kambing yang dibudidayakan menyesuaikan kepemilikan dan kebutuhan masyarakat setempat.
“Jenis kambing yang ada di kandang kami adalah jenis yang menyesuaikan dengan kepemilikan masyarakat sekitar,” jelasnya.
Ia menambahkan, kambing dibagi dalam dua kategori utama yakni breeding (diternakkan) dan fattening (penggemukan). Pemasaran dilakukan secara modern melalui media sosial seperti TikTok, Facebook, Instagram, hingga YouTube, serta tetap membuka penjualan langsung.
“Makanan yang kami berikan beragam, dan pemasaran kami lakukan secara online maupun offline,” imbuhnya.
Pemerintah desa menyatakan dukungan penuh terhadap langkah koperasi ini. Kepala Desa Tambakploso, Jailani, menilai program KDMP menunjukkan bahwa desa mampu mandiri dalam mengembangkan ekonominya.
“Kami bangga dengan berbagai usaha KDMP. Inovasi ini membuktikan bahwa desa bisa mandiri dan mampu menggerakkan ekonomi warganya,” ucapnya.
KDMP Tambakploso yang baru diresmikan pada Jumat (14/11/2025) itu juga menggandeng Ponpes Sunan Drajat dalam penyediaan kebutuhan warga dengan harga grosir. Pemerintah desa optimistis program ini akan menjadi motor penggerak ekonomi lokal dalam jangka panjang.






