LINTASJATIM.com, Surabaya – Pendiri dan pemilik Balad Grup, HRM Khalilur R. Abdullah Sahlawiy alias Gus Lilur, resmi meluncurkan roadmap besar berlabel “Akur Amat Kau Pedras”. Dokumen strategi ambisius ini mencakup pengembangan di sembilan sektor strategis: akuakultur, rokok, air mineral, pertambangan, perkebunan, tembakau, pertanian, perdagangan, dan beras.
Roadmap ini muncul tepat setelah Presiden Prabowo Subianto menghentikan sementara ekspor benih lobster serta mengatur kebijakan ekspor lewat Perpres. “Keputusan itu melegakan. Dengan aturan yang adil dan objektif, Balad Grup siap jadi Raja Lobster Dunia—pasar di Vietnam sudah kami kuasai,” ujarnya penuh keyakinan di Surabaya, Kamis (4/9) dini hari.
Tak sekadar pernyataan, Gus Lilur menjabarkan rencana konkret. Dalam 10 hari ke depan, Balad Grup akan menerjunkan 17 tim untuk membuka kantor cabang di provinsi dan kabupaten, membangun 9 gudang penampungan, dan membentuk 200 Kelompok Usaha Bersama (KUB) nelayan. “Ribuan nelayan kami gandeng. Ratusan kapal dan alat tangkap BBL kami siapkan bertahap sebagai komitmen menciptakan industri lobster yang mandiri,” tegasnya.
Namun, ekspansi Balad Grup tak hanya fokus pada lobster. Gus Lilur juga menegaskan bahwa pihaknya akan menghidupkan kembali sejumlah lini bisnis yang sempat tertunda karena konflik panjang melawan mafia lobster. “Tambang kita tata ulang, pabrik rokok Bintang Sembilan segera didirikan, begitu pula pabrik beras dan air mineral. Kita juga perluas perkebunan tembakau dan jalur perdagangan produk pertanian,” ujarnya.
Dukungan penuh dari Presiden menjadi pendorong utama dalam eksekusi roadmap tersebut. Menurut Gus Lilur, “Kerja jujur dan idealis kini mendapat dukungan presiden. Saatnya saya bekerja maksimal untuk Indonesia” tutupnya.