LINTASJATIM.com, Situbondo – Founder PEBITALEKARA Grup HRM Khalillur R. Abdullah Sahlawiy mengungkapkan, upaya ambisius mereka dalam proses pemijahan lobster di Indonesia. Menurut penjelasannya, mereka tengah melakukan uji coba pemijahan lobster dengan tujuan menjadi hatchery pertama di dunia yang berhasil memijahkan lobster dari tahap nauplisoma hingga menjadi benih besar lobster (BBL).
Gus Lilur menjelaskan Proses pemijahan lobster dimulai dari tahapan awal dengan larva nauplisoma yang berkembang dalam waktu sekitar 1-3 hari. Setelahnya, tahapan larva berlanjut ke protozoea, zoea, mysis, puerulus, dan akhirnya menjadi juvenil pada usia 14 hari ke atas. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai BBL sekitar 6-7 bulan, dengan ukuran sekitar 5-7 cm, yang siap untuk dibesarkan lebih lanjut.
Namun, hal yang menarik adalah tantangan besar yang dihadapi. Hingga saat ini, belum ada negara, institusi, atau lembaga penelitian di dunia yang berhasil mengembangkan proses pemijahan lobster yang sukses dan bertahan lebih lama dari 39 hari. Oleh karena itu, keberhasilan PEBITALEKARA Grup dalam uji coba ini akan menjadi tonggak sejarah dalam industri budidaya lobster global.
Pada 27 April 2025, PEBITALEKARA Grup akan mengirimkan 2.500.000 nauplisoma untuk ditempatkan di keramba-keramba pemijahan di berbagai teluk di Gugusan Teluk Kangean, yang dikenal memiliki asupan makanan alami yang melimpah. Uji coba ini akan dilanjutkan dengan pengiriman rutin nauplisoma setiap dua minggu untuk mendukung kelancaran proses pemijahan di lokasi tersebut.
“Kami berharap dengan doa dan dukungan dari seluruh pihak, Bandar Laut Dunia Grup dan PEBITALEKARA Grup bisa menjadi hatchery pertama di dunia yang berhasil memijahkan lobster dari nauplisoma hingga menjadi lobster dewasa,” ujar Gus Lilur
Semoga upaya ini membawa kemajuan besar bagi industri perikanan Indonesia dan memberikan kontribusi positif terhadap ketahanan pangan global, terutama dalam sektor perikanan laut.