Santri Tetap Santri: Gus Lilur dan Tim BALAD Grup Buka Puasa Lesehan di Kamar Mewah Hanoi

LINTASJATIM.com, Hanoi – Di tengah gemerlap kamar suite mewah Hotel Melia Hanoi, Vietnam, sebuah pemandangan tak biasa terlihat. HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy atau Gus Lilur, pendiri BALAD Grup, bersama jajaran petinggi perusahaan memilih berbuka puasa ala santri – lesehan di atas karpet kamar suite mewah mereka.

“Kami sudah jenuh dengan makanan bintang lima,” ujar Gus Lilur sambil tertawa. Selama perjalanan bisnis ke Singapura (Hotel Hilton), China (JW Marriot), dan Vietnam (Melia Hanoi), tim yang mayoritas santri alumni pesantren ini rindu suasana ngampar berjamaah ala pondok.

Bacaan Lainnya

Malam itu, di The Grand Suite 2101 lantai 21, mereka menggelar karpet, menghampar berbagai makanan, minuman, buah, dan kue untuk berbuka bersama. “Ini kayak buka puasa di Masjidil Haram,” celetuk salah satu anggota tim.

Dengan khas gaya humornya, Gus Lilur menjawab, “Lesehannya mirip, berbukanya berhadapan. Bedanya tempatnya. Keberkahannya jelas tidak sama. Masjidil Haram tanah suci mulia, kamar suite ini tarifnya bisa untuk umroh. Kamarnya mungkin tidak suci karena bekas dihuni banyak orang tidak jelas,” ujarnya

Perjalanan bisnis Ramadhan ini membawa berkah luar biasa bagi BALAD Grup. Beberapa kontrak jual beli berhasil ditandatangani di Singapura, China, dan Vietnam. “Habist Lebaran, BALAD Grup akan fokus pada budidaya di area 90.000 hektar di Gugusan Teluk Kangean,” tegas Gus Lilur.

Semua kerja keras ini, menurut Gus Lilur, diniatkan sebagai ibadah. “Menjalankan ajaran Rasulullah, berfaedah untuk banyak manusia dan kemanusiaan. Bismillah,” pungkasnya

Pos terkait