DPP Himpunan Harapan Mitra Pengusaha Banyuwangi Mendorong Maggot sebagai Pakan Ternak Alternatif Murah

DPP Himpunan Harapan Mitra Pengusaha Banyuwangi Mendorong Magood sebagai Pakan Ternak Alternatif Murah

LINTASJATIM.com, Banyuwangi – Himpunan Harapan Mitra Pengusaha (HMP) Banyuwangi terus mendorong anggota yang tergabung dalam pengusaha ternak ikan lele maupun ternak ayam petelur dan pedaging untuk berani memberi maggot bsf sebagai pakan ternaknya, karena keunggulan maggot disamping bisa panen cepat, dapat meningkatkan keuntungan dan harga yang relatif murah.

Maggot bsf sebagai salah satu pakan ternak alternatif yang murah dengan kandungan protein dan bergizi tinggi kini diburu oleh beberapa peternak lele, ayam petelur dan ternak lainnya yang ada di Kabupaten Banyuwangi.

Bacaan Lainnya

Peternak lele yang sudah malang melintang di dunia budidaya ikan lele, Umik Hariyati saat ditemui media lintasjatim.com di kediamannya yang terletak di Muncar, Banyuwangi pada Minggu (9/2/2025) telah membuktikan sendiri memberikan maggot sebagai pakan ternak alternatif yang murah, penuh gizi, dan berprotein tinggi.

Umik Hariyati yang juga salah satu anggota Himpunan Harapan Mitra Pengusaha (HMP) Banyuwangi
mengatakan sangat senang dan terbantu dengan adanya maggot sebagai pakan alternatif ternak lelenya.

“Disamping harga maggot yang sangat murah, maggot juga dapat mempercepat perkembangan ikan lele hingga waktu panen ikan lelenya lebih cepat dan yang pasti keuntungan jadi berlipat pula,”ujarnya.

Kolam ikan lele yang dimiliki Umik Haryati saat dikunjungi awak media lintasjatim.com berjumlah sekitar 16 kolam dengan tebaran bibit sekitar enam puluh ribu lele, dimana telah menghabiskan 40 kg maggot setiap harinya dan dalam waktu dekat ini akan memanen ikan lelenya.

Bersamaan dengan itu, Choirul Anwar sebagai pemasok maggot dan juga ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Popoku Berkah Banyuwangi saat di wawancarai membenarkan perihal maggot yang dikirimnya ke peternak ikan lele, ayam petelur dan pedaging juga Banyuwangi.

“Perlu diketahui maggot adalah larva dari lalat hitam besar (Diptera), hewan yang berwarna krem atau kecoklatan dan memiliki bentuk yang panjang serta ramping. Maggot adalah tahap pertama dalam siklus hidup lalat, setelah telur dan sebelum pupa,” tutur choirul.

“Maggot juga memiliki peran yang penting dalam ekosistem, karena mereka membantu untuk menguraikan sampah atau sisa makanan organik dan sisa bekas makan Magood bisa menjadi pupuk Kompos Maggot (Kasgot), dimana kasgot bisa mengembalikan nutrisi tanah,” tambahnya.

Sementara itu, Hery Wijatmoko, S.H sebagai Ketua DPD Harapan Mitra Pengusaha Banyuwangi (HMP) yang ditemui media lintasjatim.com sangat mengapresiasi kepada salah satu anggotanya yang aktif dan berpengalaman dalam berbudidaya ikan lele dengan terus menggunakan maggot sebagai pakan alternatif ternak.

“Himpunan Harapan Mitra Pengusaha Banyuwangi adalah wadah bagi para pengusaha Banyuwangi yang berpusat di Jakarta dan dibina langsung oleh Tomy Mandala Putra atau lebih dikenal Tomy Soeharto,” ucap Hery.

“Dalam waktu dekat, kami (HMP) akan mencoba mediasi pengusaha ternak unggas dan pemotong unggas yang ada di desa-desa, dimana saat ini sudah 5 bulan mengalami nasib buruk dengan tidak bisa bekerja karena berlakunya regulasi baru, yang menurut kami ini regulasi yang salah sasaran,” katanya.

“Pemberlakuan regulasi kepemilikan Nomor Kontrol Veteriner (NKV) bagi pemotong unggas yang dagingnya harus dikirim ke seberang pulau, ini tidak lah pro rakyat dan UMKM, apakah bupati tau, rakyatnya kelaparan karena regulasi ini,” tutupnya. (Choirul Anwar)

Pos terkait