Tabrak Tukang Becak Hingga Tewas, Pelaku Sempat Ganti Plat 5 Kali

Pelaku Tabrak Lari
Pelaku Tabrak Lari

LINTASJATIM.com, Kediri – Pelaku tabrak lari yang menyebabkan tukang becak tewas di Jalan Raya Dusun Tepus, Desa Sukorejo Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri berhasil terungkap.

Pelaku yang menggunakan mobil Kijang Innova diamankan petugas unit Laka Satlantas Polres Kediri di rumahnya Desa Tulusrejo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.

Bacaan Lainnya

Kapolres Kediri AKBP Lukman Cahyono S.I.K mengatakan pelaku berinisial DK (56) Desa Tulusrejo Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Pelaku diamankan belum genap 12 jam.

“Anggota Unit Lakalantas mengamankan pelaku sekitar pukul 19.50 WIB,” terang AKBP Lukman.

Menurut AKBP Lukman, terungkapnya pelaku berawal dari petugas melakukan penyelidikan melalui kendaraan dari adanya keterangan para saksi dan dari CCTV yang merekam mobil tersebut.

Diketahui mobil Kijang Innova N 77 YF. Bahkan DK yang sudah berada di rumahnya sempat mengganti plat nomornya sebanyak lima kali.

“Karena pelaku mengganti nopol sebanyak lima kali, dan yang terakhir kali diganti kami berhasil menemukan,” ungkap AKBP Lukman.

Selain itu, untuk menemukan mobil tersebut juga berkoordinasi dengan petugas kepolisian Polres Malang. Ketika berada di rumahnya, DK sempat tidak mengakui jika menabrak tukang becak tersebut.

Namun jika dilihat dari kondisi mobil milik DK yang sudah pecah bagian kaca depan dan bemper yang pesok menjadi bukti DK telah melakukan tabrak lari.

Saat diinterogasi oleh petugas, DK mengaku nekat kabur dari kejadian tabrakan karena takut diamuk masa. “Sebelumnya ia mengaku kalau mengantuk saat berkendara, dan langsung pergi tanpa bertanggung jawab,” tutur Kapolres Kediri.

Akibat perbuatannya DK dijerat 310 Undang-Undang nomor 2 tahun 2009 pasal 4 twntang kelalaian yang mengakibatkan korban meninggal dunia.

Sementara itu pelaku mengaku saat menabrak becak, dia tidak sempat mengerem atau berhenti, namun akhirnya dia berhenti satu menit yang hendak menuju ke wilayah Tulungagung, setelah itu dia langsung kabur karena beralasan takut di massa warga.

“Saya tidak jadi ke Tulungagung, namun saya kembali ke rumah di Kota Malang. Saya rencancanya mau refreshing,” katanya.

Pos terkait