Bangsa yang dulunya penganut paganisme, kini usai Makkah takluk, mereka berbondong-bondong masuk Islam, seperti yang telah digambarkan Allah dalam firmannya:
إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ (1) وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا (2) فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا (3)
“Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan Kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.” (QS. An Nashr: 1-3)
Hingga akhirnya setelah beliau menunaikan Haji Wada’, Islam telah sempurna, risalah usai. Ditandai dengan turunnya ayat terakhir dalam Al-Quran, setelah ini Jibril AS. tidak akan lagi turun menyampaikan wahyu;
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
“Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama bagimu …” (QS.Al-Ma’idah: 3)
Hadirin rahimakumullah
Turunnya ayat ini membuat para sahabat bergembira, sebab Islam sudah sempurna dan diridhai Allah. Saat kebanyakan para sahabat merayakan kegembiraannya dan bersyukur karena menjadi bagian dari Islam, yang terjadi kepada Abu Bakar justru sebaliknya.
Beliau mengunci pintu kamarnya mengurung diri, berhari-hari beliau menangis. Hingga kesedihan dan rintih tangis beliau diketahui juga oleh sahabat nabi yang lain, mereka mendatangi beliau dan menanyakan secara langsung. Apa yang sebenarnya menjadikan beliau bermuram durja disaat para sahabat yang lain bersuka cita?
Sahabat Nabi yang paling utama dibandingkan sahabat-sahabat yang lain ini menjawab dengan jawaban yang diluar dugaan kebanyakan orang, hal ini semakin meneguhkan posisinya sebagai sahabat terbaik Nabi SAW. beliau menjawab; “Apa kalian tidak pernah mendengar ungkapan ‘ketika suatu perkara itu sudah sempurna maka akan tampak kekurangannya?’
BACA HALAMAN SELANJUTNYA..