Khutbah Jumat 23 Desember 2022 Tentang Larangan Merayakan Natal PDF

gambar ilustrasi
gambar ilustrasi

Ibnu Ishaq meriwayatkan dari Ibnu Abbas terkait asbabun nuzul Surat Al Kafirun ini. Bahwa Walid bin Mughirah, Ash bin Wail, Aswad bin Abdul Muthalib dan Umayyah bin Khalaf menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Mereka mengatakan, “Wahai Muhammad, marilah kami menyembah Tuhan yang kamu sembah dan kamu menyembah Tuhan yang kami sembah. Kita bersama-sama ikut serta dalam perkara ini. Jika ternyata agamamu lebih baik dari agama kami, kami telah ikut serta dan mengambil keuntungan kami dalam agamamu. Jika ternyata agama kami lebih baik dari agamamu, kamu telah ikut serta dan mengambil keuntunganmu dalam agama kami.”

Bacaan Lainnya

Penawaran seperti itu adalah penawaran yang bodoh dan konyol. Maka Allah pun menurunkan Surat Al Kafirun sebagai jawaban tegas bahwa Rasulullah berlepas diri dari agama mereka.

Mas’asyiral muslimin Rahimakumullah

Sesungguhnya, menyembah itu bentuk beribadah atau ritual keagamaan. Sementara beribadah itu banyak macamnya sebagai mana dalam agama kita. Dalam agama lain pun ada macam-macamnya, dan kita belum tentu tau macam-macam ibadah agama lain.

Untuk perkara ini, jangan sampai kita sebagai ummat Islam, karena ketidaktahuan kita lantas terjerumus ikut-ikutan ritual agama lain, yang konon kita anggap sebagai toleransi. Nau’dzubillahi mindzalik.

Mas’asyiral muslimin Rahimakumullah

Toleransi juga dapat diartikan saling menghargai, saling menghormati, tidak membuat gangguan sekecil apapun terhadap golongan lain yang berbeda dengan kita. Allah berfirman dalam Al Qur’an

وَلَنَآ اَعْمَالُنَا وَلَكُمْ اَعْمَالُكُمْۚ

Bagi kami amalan kami, bagi kamu amalan kamu. (Q.S. Al-Baqoroh 139)

Mas’asyiral muslimin Rahimakumullah

BACA HALAMAN BERIKUTNYA..

Pos terkait