Luar Biasa! Pengamen Nabung 10 Tahun Untuk Daftar Haji Bersama Ibu, Pemprov Jatim Beri Bantuan

Slamet Pengamen Jalanan yang Menabung Untuk Ibadah Haji Lintasjatim.com
Slamet Pengamen Jalanan yang Menabung Untuk Ibadah Haji Lintasjatim.com

LINTASJTIM.com, Probolinggo – Beberapa hari yang lalu, warganet dihebohkan dengan seorang pengamen yang menabung selama 10 tahun untuk mendaftar haji bersama ibunya.

Pengamen tersebut adalah Slamet Efendy (30) asal Dusun Krajan RT 03/RW 03, Desa Kerpangan, Kecamatan Leces, Probolinggo.

Bacaan Lainnya

Kini pemuda yang telah terdaftar sebagai calon haji bersama ibunya tersebut mendapatkan bantuan dari Pemprov Jatim. Bantuan itu atas perintah dari Gubernur Khofifah Indar Parawansa.

Informasi ini diungkap oleh Kepala Dinas Sosial, Dr Alwi. Menurutnya, pemberian bantuan tersebut untuk mengapresiasi niat baik Slamet yang bertekad berangkat haji bersama ibunya.

“Slamet memiliki niatan mulia dengan menabung dan mengajak ibunya naik haji. Itu mendapat respon positif dari Ibu Gubernur,” ujarnya.

Bantuan itu berupa sembako, peralatan dapur dan juga perbaikan rumah yang akan dilakukan secara bersama-sama dengan Tim Dinsos.

“Selain Ibu Atminah dan anaknya Slamet, juga ada 3 keluarga miskin lain yang memperoleh bantuan. Total semuanya ada empat keluarga,” tambahnya.

Slamet dan Atminah juga memperoleh Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang akan diberikan setiap bulan sekali.

Diketahui, Atminah hanya tinggal bersama Slamet saja karena suaminya telah meninggal sejak Slamet masih dibangku kelas satu SD.

Atas bantuan ini, Atminah bersyukur dan tak dapat menahan air mata haru dan bahagianya.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur Saat Menyerahkan Bantuan Lintasjatim.com
Pemerintah Provinsi Jawa Timur Saat Menyerahkan Bantuan Lintasjatim.com

Ibunya menjelaskan bahwa Slamet telah mendaftarkan diri sebagai calon haji dengan uang 50juta ke pihak Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH).

Biaya sebanyak itu ia dapatkan dari hasil mengamen yang ditabungnya. Sisa biayanya, Slamet akan menabung lagi dari mengamen.

Slamet menabung untuk membahagiakan ibunya. Sedangkan, ia sendiri pernah sekolah sejak kecil dan mengamen sejak berusia 10 tahun.

“Saya setiap hari ngamen di lampu merah dekat exit Tol Leces dan terkadang di kampung-kampung,” jelasnya.

Pos terkait